Hujan
Milik Ibu
Rona
senja menyapa kami dari ufuknya
bertanya
mengapa horison begitu mempesona
Cik
cik cik merdu nyanyian gemericik
Alunan
berisik mengusik
Senja berbeda, tiada senyum juga
sanggul kecil ibu
Mana jerit bisikannya di dua
badannya
Wahai pemilik baja,
senyummu
menggantung saat malaikat datang
Hari
ibu sudah tua, genap 9 bulan satu badannya
sudah
waktunya sekarat
mencengkeram
erat bahkan menggigit kawat
lalu
terdengar tarikan nafasmu tak teratur
dan tangisan orokku memekik gendang
telinga memecah ketegangan
Tapi senyumm ibu masih menggantung
Adzan
menggema di koridor klinik
Alhamdulillah, genap siam sehari
Apalagi
ini ?
Banjir
darah, bak tumpah darah sember
Ibu
pasrah dalam baringnya
Wanita
baju putih itu bilang ‘kritis’
Hujan memang milik ibu
Mobil
melancong menembus hujan
Keluarga, kerabat berbaris cemas
Mobil berhenti dalam hujan,
Empunya nyawa sudah menjemput
Inallillahi
Posting Komentar