Hilangnya Buku Tasya
Sekolah baru saja di mulai tiga
hari yang lalu setelah libur panjang yang menyenangkan. Akan tetapi sudah ada
murid-murid yang mendapatkan hukuman dari Ibu Guru, salah satunya Si Tasya.
Semuanya berawal ketika Tasya ketahuan Ibu guru tidak mengerjakan tugas.
Setelah ditanya kenapa, ternyata Tasya kehilangan buku-bukunya. Buku-bukunya
dia tinggalkan semuanya di loker kelas karena tidak muat di tasnya.. Ketika
ditanya kenapa semua buku dibawa semua, Tasya diam, bingung hendak menjawab
apa. Ibu Guru sebenarnya sudah tahu kalau muridnya tersebut memang suka
memamerkan barang-barang miliknya. Teman-teman sekelas Tasya juga sudah tahu,
tanpa terkecuali teman sebangkunya Tasya, Si Wawa penggemar detective Conan.
Tasya dan Wawa adalah anak yang
paling kaya di kelas, akan tetapi sifat mereka sangat berbeda. Tasya sering
membawa barang-barang mahal miliknya untuk dipamerkan ke teman-teman, sedangkan
Wawa tidak pernah seperti itu. Sama seperti tiga hari yang lalu, tepatnya
hari senin setelah upacara bendera. Tasya memamerkan alat-alat sekolahnya yang
serba baru. Termasuk buku-buku tulis bersampul tokoh-tokoh dalam animasi
Frozen, yang katanya dia ‘edisi terbatas’.
Hilangya buku Tasya tentunya
mengusik pikiran Wawa yang hoby membaca cerita detective Conan. Ketika bel
keluar main berbunyi, Wawa langsung bertanya ke Tasya kapan ia mulai menyadari
kalau buku-bukunya telah hilang. Tasya bilang tidak tahu persis, karena sejak
dia menyimpan buku-bukunya dalam loker pada hari senin, dia tidak pernah
membukanya lagi. Mendengar keterangan dari Tasya, Wawa menyimpulkan bahwa
pencurinya kemungkinan besar mengambil buku Tasya pagi-pagi sebelum teman-teman
yang lain datang atau pada siang hari ketika teman-teman sudah pulang
semua.